top of page

UMKM Perlu Diperkuat untuk Putar Roda Ekonomi

Updated: Aug 21, 2021


Jakarta: Pandemi covid-19 mengakibatkan ekonomi terpuruk. Banyak pelaku usaha gulung tikar, baik skala besar maupun UMKM. Kondisi itu mengakibatkan banyak orang kehilangan pekerjaan. Jika tidak segera diatasi, tentu akan semakin runyam.


Sejumlah kalangan menilai, UMKM perlu digerakkan, sehingga roda perekonomian bisa kembali berputar. UMKM dinilai menjadi kunci keberhasilan pemerintah untuk memulihkan ekonomi saat pandemi dan pascapandemi covid-19.


Hal itu juga yang menjadi alasan dua perusahaan kuliner besar berpola kemitraan, Mitra Boga Ventura (MBV) dan Kulo Group kembali melakukan kolaborasi untuk sebuah konsep baru. Mereka ingin ikut menggerakkan kembali roda ekonomi yang terempas wabah korona, terutama di kalangan pelaku usaha kecil.


MBV dan Kulo Group berinovasi melalui gerobak kuliner "Mo Tahu Aja!", yakni usaha berpola kemitraan untuk menjual tahu goreng dengan harga terjangkau. "Saat ini banyak orang mencari pemulihan ekonomi masing-masing, sehingga mereka mencari usaha dengan modal ringan agar bisa segera mendapatkan penghasilan," ujar petinggi grup MBV Michael Marvy Jonathan di Jakarta, Rabu, 30 September 2020.


Marvy menjelaskan selama pandemi, sebagian usaha makanan dan minuman atau food and beverage (FnB) masih bisa bernapas. Pasalnya, ketika ada pembatasan, banyak orang bosan terkunci di rumah, sehingga memilih untuk jajan secara online. Banyak orang kehilangan pekerjaan karena bisnis ritelnya tutup, pabrik tidak berjalan, toko kelontong tutup, ataupun usaha penjualan pakaian yang gulung tikar, ingin mencari peluang baru lewat bisnis kuliner.


"Bisnis yang kami hadirkan ini menjual tahu dengan konsep gerobak, bukan booth, sehingga biaya investasinya sangat kecil," ujarnya.


MBV dan Kulo Group akan memberikan pelatihan kepada mitra, termasuk promosi ketika peluncuran setiap gerai, dan menyiapkan koneksi untuk Grabfood dan Gofood. Mitra tidak perlu repot, cukup membayar biaya kemitraan yang terjangkau dan siap berjualan.



Editor : Ade Hapsari Lestarini

bottom of page